Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Pemenang Sebelum Apapun

Gambar
Gugup. Aku memainkan ujung jilbab. Lelaki dihadapanku ini masih saja terpaku datar. Tak berani aku menatap wajah gelapnya yang sekilas tampak menyeramkan. Beberapa kali kuhela nafas panjang seraya menampilkan mimik muka setenang-tenangnya. “sudah siap?” Cepat kuanggukan kepala. Tak ada pilihan lain bagiku selain menghadapi tantangan ini. Kepalang tanggung, pikirku. Lagipula aku sendiri yang pernah berikrar untuk rela menjadi ujung tombak bagi harapan yang telah dirajut jauh-jauh hari. “iftitah!” Kalimat perintah dengan nada tenor dari lelaki dihadapanku ini seketika membuat aku semakin berdebar, karena itu adalah isyrat agar aku segara memulai ‘perang’ yang (mungkin) menakutkan bagi sebagian teman. Perlahan kukeluarkan semua hafalan-hafalan yang belakangan memenuhi isi kepalaku. Menguras waktuku, bahkan aku merasakan ini hampir menjadi ‘beban pikiran’ bagiku. Satu per satu kulantunkan semampuku. Sesekali tersendat, salah makhraj, salah tajwid, bahkan aku harus mengulang hafala...