Sifat pada Gelombang

Sebelum
membicarakan sifat
gelombang,
akan kita bahas mengenai pengertian front
gelombang atau muka
gelombang dan sinar gelombang.
Apabila kita menggunakan keping getar, maka pada permukaan air akan kita lihat
garis lurus yang bergerak ke tepi dan jika kita menggunakan bola sebagai
penggetarnya, maka pada permukaan timbul lingkaran-lingkaran yang bergerak ke
tepi. Sekumpulan garis-garis atau lingkaranlingkaran itu yang dinamakan front
gelombang atau muka gelombang. Jadi muka gelombang didefinisikan sebagai tempat
sekumpulan titik yang mempunyai fase yang sama pada gelombang. Muka gelombang
dapat berbentuk garis lurus atau lingkaran.
Tempat kedudukkan titik yang mempunyai fase yang sama
mempunyai jarak 1λ, 2λ, 3λ …, dan seterusnya, sehingga jarak antar front gelombang yang saling berdekatan sebesar 1λ
gambar diatas. Muka gelombang lurus seperti ditunjukkan dalam gambar. Setiap gelombang
merambat menurut arah tertentu. Arah
rambatan gelombang disebut sinar gelombang.
Sinar gelombang arahnya selalu tegak lurus muka gelombang.
1. Pemantulan Gelombang
(Refleksi)


Untuk
mengamati pemantulan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca
atau logam pada tangki riak sebagai penghalang gelombang yang mempunyai muka
gelombang lurus. Sinar gelombang tersebut akan dipantulkan pada saat mengenai
dinding penghalang tersebut. Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum
pemantulan gelombang yaitu :
a. sudut datang gelombang sama dengan sudut
pantul gelombang, dan
b.
gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang
datar.
2. Pembiasan Gelombang
(Refraksi)
![]() |
Untuk
mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok
kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air, sehingga akan
membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk
menggambarkan adanya dua medium rambatan gelombang, permukaan dalam
menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal menggambarkan
medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang batas antara
kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front gelombangnya menjadi
lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan
tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya. Dalam
pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan
bilangan tetap”


Secara
umum sering dituliskan :

dengan
:
i = sudut datang gelombang (derajat atau
radian)
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian)
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian)
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
3. Interferensi
Pada Gelombang
Untuk
menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua sumber getar
berbentuk bola atau sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua
lubang/celah di mana celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran
(gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan jelas, maka kedua
gelombang yang berinterferensi tersebut harus merupakan dua gelombang yang
koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang tersebut memiliki
frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang
tetap/konstan.
![]() |
Ada dua sifat
hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif dan
destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu
saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang
interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang
bertemu dalam fase yang berlawanan.Gambar diatas menunjukkan pola interferensi
yang ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil
interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putusputus menunjukkan
interferensi yang bersifat destruktif.
4. Difraksi Gelombang
![]() |
Untuk
menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan meletakkan
penghalang pada tangki riak dengan penghalang yang mempunyai celah, yang lebar
celahnya dapat diatur. Difraksi gelombang adalah peristiwa
pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang jika gelombang tersebut
melalui celah. Gejala difraksi akan semakin tampak jelas apabila lebar celah
semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan dalam rumah kita menjadi terang
pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta suara alunan
musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain, meskipun kamar tempat
tape tersebut pintunya tertutup rapat.
Komentar
Posting Komentar